ABSTRAKSI: Perkembangan tehnologi seluler khususnya tehnology GSM di Indonesia sangat berkembang pesat akhir-akhir ini. PT Telkomsel sebagai salah satu operator terbesar, dinilai mengalami peningkatan permintaan pelanggan secara tajam dan signifikan. Dipicu oleh permintaan konsumen tersebut dan tetap konsisten terhadap kualitas jaringan yang diutamakan, maka PT Telkomsel mengadakan restrukturisasi jaringan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dengan menggantikan perangkat BSC HC menjadi eBSC, adapun proses penggantian tersebut dikenal dengan istilah rehomming.
Tugas Akhir ini membahas mengenai proses rehomming tiga BSC HC menjadi BR9.0-evolusion BSC pada jaringan GSM Telkomsel studi kasus BSC 2G Pengayoman 2 – Makassar dengan membandingkan parameter performansi perangkat BSC pada kondisi sebelum dan sesudah rehomming BSC dilakukan. Analisis dilakukan dengan melihat serta mengamati data trafik yang diambil dari OSS milik PT. Nokia Siemens Network kemudian pengukuran drive test dengan software Tems 8.1.3 untuk membandingkan kualitas jaringan pada saat proses rehomming dilakukan.
Sebagai hasil akhir dari rehomming BR9.0-evolusion BSC didapatkan bahwa performansi lebih baik dari BSC HC dengan meningkatnya parameter KPI seperti : CSSR sebesar 1.34 % (93.64 % menjadi 94.98 %) , SCR sebesar 1.2 % (97.80 % menjadi 98.82 %), HOSR sebesar 0.52 % (97.07 % menjadi 97.59 %) serta mengurangi TCH Blocking sebesar 0,00113 % (0.02 % menjadi 0.0087 %). Selain itu, ternyata nilai DCR meningkat sebesar 0.19 % (0.2 % menjadi 0.39) seharusnya nilai DCR ≤ 0.2 %. Berdasarkan hasil analisa dari sisi trafik dan kapasitas diketahui bahwa penyebab meningkatnya DCR (Drop Call) dikarenakan load di modul eBSC belum seimbang atau pembagian load belum seimbang pada masing-masing LIET.
Kata Kunci : evolusin BSC, Performansi Jaringan , Jaringan GSMABSTRACT: The cellular communication industry in Indonesia has grown rapidly in this recent day. PT. Telkomsel as one of big cellular network providers, have a great grown rapidly so fast and significant. According to grown fast new users and also committed that quality is the number one, PT. Telkomsel have a new plan to restrukturitation GSM network for increasing Capacity with develop and changed device of HC BSC became eBSC. The process called Rehomming.
This Final Project research process of rehomming 3 HC BSC became BR9.0- evolution BSC in Telkomsel GSM network study case BSC 2G Pengayoman 2 – Makassar area with compare parameter performance of device BSC before and after rehomming activity done. Analyze was done with look the trafic data from OSS PT. Nokia Siemens Network and then meansuring the drive test with TEMS 8.1.3 for compare the quality on network when activity rehomming was done.
As the result of this planned and implement the process rehomming BR9.0- evolution BSC that it can be increasing key performance indicators (KPIs) Such as : CSSR (Call Setup Success Ratio) increase 1.34 % (93.64 % to 94.98 %), SCR (Success Call Ratio) increase 1.2 % (97.80 % to 98.82 %), HOSR (Handover Success Ratio) increase 0.52 % (97.07 % menjadi 97.59 %) and TCH Blocking decrease 0,00113 % (0.02 % to 0.0087 %). Other side, Value of DCR (Drop Call Ratio) increase 0.19 % (0.2 % to 0.39 %), it should be decrease more ≤ 0.2 %. Base on analyze of trafic and capacity know that influence of increasing DCR value becaue Load at module of eBSC no balance or need rebancing load on LIET.
Keyword: evolution BSC, Network Performance , GSM Network.