ANALISIS MIGRASI JARINGAN UMTS MENUJU HSPA+ STUDI KASUS DI KOTA BANDUNG

Ima Ermawati

Informasi Dasar

84 kali
111108066
621.382 16
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Perkembangan teknologi selular memunculkan berbagai kebutuhan baru dalam hal kualitas layanan. Menyediakan layanan komunikasi data yang memiliki kualitas yang bagus menjadi sebuah tantangan bagi operator telekomunikasi, seiring meningkatnya kebutuhan konsumen akan layanan komunikasi data. HSPA + (High Speed Packet Access Plus) juga dikenal sebagai HSPA Evolution atau Evolved HSPA. HSPA + merupakan standar 3GPP Release 7 and Release 8 dan merupakan upgrade dari jaringan HSPA yang sudah ada. HSPA + akan menerapkan beberapa teknik yang dikembangkan untuk LTE (Long Term Evolution ) yang memungkinkan operator untuk memperpanjang umur HSPA pada jaringan mereka. HSPA + akan meningkatkan kemampuan mobile broadband dengan kecepatan data sampai 21 Mbps dengan latensi dan delay yang rendah. Kemampuan ini diperoleh dari adanya penambahan teknologi HOM (High Order Modulation) dan DTX/DRX (Discontinuous Transmission and Reception) pada platform WCDMA

Tugas akhir ini membahas tentang analisis perencanaan migrasi dari jaringan UMTS ke HSPA +. Pembahasan ini difokuskan pada perencanaan jaringan radio yaitu perencanaan kapasitas dan cakupan, pendimensian jaringan, perencanaan link transmisi serta analisis biaya yang dibutuhkan untuk melakukan migrasi. Proses perencanaan jaringan HSPA+ ini memperhitungkan kondisi eksisting jaringan UMTS yang digunakan untuk estimasi pengguna layanan HSPA+.

Berdasarkan hasil perencanaan kapasitas dan cakupan, maka diperoleh jumlah total site yang dibutuhkan untuk memberikan layanan teknologi HSPA+ di Kota Bandung sebanyak 50 buah, 40 site untuk daerah urban dengan radius site 1,023 km dan 10 site untuk daerah suburban dengan radius site 1,5898 km. Pada proses pengimplementasian teknologi HSPA+ di Kota Bandung dilakukan secara bertahap. Tahap implementasi jaringan tersebut dilakukan dalam 5 tahap selama 5 tahun. Hal ini didasarkan pada kebutuhan trafik yang berbeda-beda untuk masing-masing wilayah. Sehingga pada implementasi jaringan tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan untuk masing-masing wilayah di kota Bandung.Kata Kunci : Migrasi jaringan, Perencanaan Jaringan, HSPA+ABSTRACT: The development of cellular technology raises a variety of new needs in terms of quality of service. Provides data communication services that have good quality becomes a challenge for telecom operators, with increasing consumer demand for services data communicationsHSPA + (High Speed Packet Access Plus) is also known as HSPA Evolution or Evolved HSPA. HSPA + is the standard 3GPP Release 7 and Release 8 and is an upgrade of the existing HSPA network. HSPA + will apply some techniques developed for LTE (Long Term Evolution) which allows the operator to extend the life of HSPA on their network. HSPA + will enhance the ability of mobile broadband with data rates up to 21 Mbps with low latency and delay. This capability is obtained from the addition of technology HOM (High Order Modulation) and DTX / DRX (discontinuous Transmission and Reception) on the WCDMA platform.

This final task is about the analysis of migration planning from UMTS to HSPA + networks. The discussion is focused on radio network planning that are capacity and coverage planning, transmission link planning and required cost analysis to implement migration network. HSPA + network planning process takes into account the condition of the existing UMTS network that is used to estimate HSPA + service.

Based on the results of capacity and coverage planning, then obtained the total number of sites needed to provide HSPA + technology services in the city of Bandung as many as 50 pieces, 40 sites for urban site with a radius of 1.023 km and 10 sites for suburbs with 1.5898 km radius of site. In the process of implementation of HSPA + technology in the city of Bandung done gradually. Phase of network implementation is done in 5 stages over five years. It is based on traffic requirements vary for each area. Thus, by the network implementation is not done in the same time for each area in BandungKeyword: Network migration, Network planning, HSPA+

Subjek

Transmisi Telkom
 

Katalog

ANALISIS MIGRASI JARINGAN UMTS MENUJU HSPA+ STUDI KASUS DI KOTA BANDUNG
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Ima Ermawati
Perorangan
Nachwan Mufti, Leanna Vidya Yovita
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2012

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini