ABSTRAKSI: Salah satu tuntutan terhadap layanan komunikasi bergerak adalah layanan voice yang memiliki kualitas baik, kapasitas besar, dan error yang kecil. Kapasitas tergantung pada ketersediaan bandwidth. Namun permasalahan timbul akibat keterbatasan ukuran bandwidth. Salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas adalah penerapan pengkode suara (speech coder) yang tepat.
Dalam thesis ini dibahas tentang penerapan pengkode suara AMR dan ADPCM pada jaringan Wimax IEEE 802.16e pada kanal AWGN dan fading. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kinerja pengkode suara tersebut pada jaringan Wimax IEEE 802.16e dengan parameter pengukuran berupa Mean Square Error (MSE) dan kapasitas kanal.
Hasil penelitian dari thesis ini menunjukan bahwa ADPCM memberikan kinerja yang lebih baik daripada AMR karena memiliki nilai rata-rata MSE yang lebih kecil. Tetapi disisi kapasitas kanal, AMR memiliki keunggulan karena mampu melakukan penghematan bandwidth maksimal sebesar 88,1 % pada kondisi perbandingan AMR 4,75 kbps dengan ADPCM 40 kbps.
Kata Kunci : wimax, AMR, ADPCMABSTRACT: One of the demands on the mobile communication service is voice service that has good quality, large capacity, and a small error. Capacity depends on the availability of bandwidth. However, problems arise due to limited bandwidth. One way to overcome the above problems is using proper speech coder.
In this thesis discussed about the implementation of AMR and ADPCM voice coding on the IEEE 802.16e WiMAX network in AWGN channel and fading. It aims to identify the coding performance of the voice on IEEE 802.16e WiMAX network with measurement parameters such as Mean Square Error (MSE) and the channel capacity.
The results of this thesis indicate that ADPCM provides better performance than AMR because it has an average value of MSE is smaller. But the side channel capacity, AMR has the advantage of being able to reduce the maximum bandwidth of 88.1% in the comparison condition AMR 4.75 kbps with 40 kbps ADPCM.
Keyword: wimax, AMR, ADPCM