ABSTRAKSI: Dalam pencapaian suatu kemakmuran negara, dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sedemikian penting, tetapi yang seringkali menjadi kendala adalah ketersediaan infrastruktur jaringan, baik jaringan akses maupun jaringan backbone (tulang punggung). Kondisi infrastruktur jaringan di Indonesia sendiri jauh ketinggalan dibanding negara-negara lain, sehingga biaya koneksinya mahal dan masih rendahnya penetrasi jaringan. Pada tahun 2007, pemerintah Indonesia mulai menargetkan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi agar dapat memberikan akses dan layanan yang murah serta memadai.
Berbagai penelitian telah dikembangkan untuk merancang infrastruktur jaringan yang optimal sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan tertentu. Di dalam penelitian ini juga dirancang suatu infrastruktur jaringan untuk mendukung layanan electronic goverment (e-gov) dengan studi kasus pemerintah kota Bandung. Di sini disimulasikan komunikasi antar instansi dengan menggunakan jaringan wireless 802.11 dan jaringan fiber optik. Perangkat lunak yang digunakan untuk mensimulasikan performansi jaringan (Quality of Service / QoS) adalah Optimized Network Engineering Tools (OPNET).
Dari hasil penelitian dan simulasi performansi jaringan serta biaya pengembangan jaringan, maka jaringan wireless membutuhkan biaya Rp 911.179.300, dengan rata-rata Delay dan rasio loss masih dalam standar ITU, dengan kondisi ada pembatasan client yang dapat mengakses layanan video dan voice, sedangkan jaringan fiber optik membutuhkan biaya Rp 2.701.875.000, masih dapat memberikan kualitas layanan dalam standar ITU dengan kondisi semua client dalam LAN dapat mengakses layanan data, video dan audio. Dengan mempertimbangkan siklus hidup teknologi / media transmisi yang digunakan, kesesuaian dengan kebutuhan aplikasi e-gov pemerintah kota Bandung, biaya pembangunan, serta kesesuaian dengan standar QoS untuk layanan data, Voice, dan Video, maka infrastruktur jaringan yang direkomendasikan adalah jaringan wireless 802.11gKata Kunci : jaringan, QoS, Pemkot Bandung, Wireless, Fiber OptikABSTRACT: In the achievement of a country's prosperity, the support of Information and Communication Technology (ICT) become so important, but which is often a constraint is the availability of network infrastructure, both network access and network backbone. The condition of Indonesia's network infrastructure further behind than other countries, so the cost for connections is expensive and the network penetration is still low. In 1990, the Indonesian government began to target the development of telecommunications network infrastructure in order to provide access and services which are cheap and adequate.
Various researches have been developed for designing an optimal network infrastructure in accordance with specific needs. In this study also designed a network infrastructure to support the Government electronic services (e-gov) with the case study is the government of Bandung. Here the simulated inter-agency communications using 802.11 wireless networks and fiber-optic network. Software used to simulate the network performance (Quality of Service / QoS) is the Optimized Network Engineering Tools (OPNET).
From the research and simulation of network performance and network development costs, then the wireless network will cost IDR 911 179 300, with an average Delay and loss ratio is still in the ITU standard, with a condition there is a limitation which client can access video and voice services, while network Fiber optics will cost IDR $ 2.701875 billion, can still provide quality service in the ITU standard with all conditions of the client in the LAN can access the data services, video and audio. By considering the technology life cycle / transmission media used, the suitability to the needs of e-gov applications for the government of Bandung, construction costs, as well as compatibility with standard QoS for data services, VoIP, and Video, then the recommended network infrastructure is an wireless network 802.11g.Keyword: networks, QoS, Bandung City Government, Wireless, Fiber Optics