ABSTRAK
TCP/IP merupakan standar komunikasi data yang digunakan dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain pada jaringan internet. Semakin banyaknya pengguna internet dan semakin banyaknya beban pada jaringan maka sering timbul terjadinya kongesti. Pada jaringan TCP/IP diperlukan suatu metode pengendali antrian (congestion control) untuk meningkatkan performansi dari QoS (Quality of Service), berupa AQM (Active Queue Management). Penggunaan router AQM merupakan salah satu mekanisme penghindaran kongesti yang diterapkan untuk mengatasi penurunan performansi jaringan. AQM menggunakan sistem umpan balik yang secara dinamis melihat rata-rata antrian serta menyimpulkan kapan dan paket mana yang akan dibuang.
Metode AQM yang direkomendasikan oleh IETF (Internet Engineering Task Force) adalah RED (Random Early Detection). RED merupakan salah satu algoritma manajemen antrian data dengan menentukan ukuran panjang rata-rata antrian data sebelum masuk ke router dan membuang paket dengan probabilitas tertentu. Pada tugas akhir ini, dilakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh penambahan algoritma penjadwalan RED pada jaringan TCP/IP terhadap ukuran buffer , RTT (Round Trip Time) serta jumlah host pada router AQM. Parameter hasil simulasi yang dianalisis adalah packet drop, throughput, delay, dan jitter. Analisis performansi dilakukan dengan menggunakan ns-3.
Hasil pengujian menunjukkan RED memiliki nilai delay yg lebih kecil serta index fairness dan throughput yang sedikit lebih baik dibanding droptail.
Kata kunci: TCP/IP, Quality of Service, Active Queue Management, Random Early Detection