ABSTRAK
Pada edisi November 2015 redaksi majalah National Geographic untuk pertama kalinya tidak menggunakan foto ataupun ilustrasi pada cover majalahnya. Ini sangat berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya. Majalah National Geographic merupakan salah satu media massa cetak yang ikut mengkritik isu perubahan iklim melalui cover majalahnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dari cover majalah tersebut dengan menganalisis elemen-elemen visual pada cover majalah yang terdiri dari warna, teks dan tipografi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme yang menggunakan teknik analisis semiotika Roland Barthes. Menurut Roland Barthes, terdapat beberapa tahap dalam menganalisis sebuah tanda, yaitu denotasi, konotasi, serta mitos hingga tahap ideologi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap elemen-elemen visual yang digunakan pada cover majalah ini memiliki makna yang terkandung didalamnya. Makna teks pada cover majalh ini menujukkan kritikan dari National geographic terhadap isu perubahan iklim, tipografi pada headline dan subheadline merupakan sebuah ekspresi dari National Geographic terhadap keprihatinannya pada isu perubahan iklim yangterjadi, selanjutnya warna kuning yang dominan pada cover edisi November 2015 yaitu mewakili identitas dari National Geographic. Selain itu juga penelitian ini menunjukkan mitos bahwa warna kuning pada masyarakat Indonesia dianggap sebagai warna kedukaan dan ideologi pada cover majalah National Geographic dipengaruhi oleh lembaga atau pimpinan redaksi majalah tersebut.
Kata Kunci : Cover, Majalah, Semiotika, Roland Barthes