Balai Besar Keramik merupakan badan penelitian dan pengembangan industri yang
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama,
standarisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi
industri keramik. Salah satu pengujian yang dilakukan di Balai Besar Keramik yaitu
pengujian kesikuan keramik. Pengujian yang dilakukan oleh Balai Besar Keramik
masih menggunakan cara manual yang dilakukan oleh manusia dimana satu hari
dapat menguji sebanyak 60-90 keramik. Dengan cara manual mempunyai
kelemahan yaitu kelelahan dan proses waktu yang lama yaitu 104 detik. Operator
akan mengalami kelelahan dalam pengujian pada saat uji ke 35. Sehingga untuk
mengatasi permasalahan kelelahan dengan cara menggunakan otomasi maka
kelelahan dapat dihilangkan karena otomasi tidak mengenal lelah, tingkat ketelitian
tinggi dan mutu yang konsisten. Pada penelitian ini akan dikembangkan suatu
system visual otomasi dengan menggunakan sensor, PLC dan Human Machine
Interface (HMI) berbasis pengolahan citra digital dengan metode Shi-Tomasi yang
mampu digunakan untuk mengetahui tingkat kesikuan ubin keramik berdasarkan
titik corner. Pada penelitian ini terfokus dalam pengurangan waktu set-up dan
tingkat kesalahan operator. Efisiensi waktu yang dapat diperoleh pada sistem usulan
dibanding eksisting yaitu 62,68%. Pada penggunaan metode Shi-tomasi untuk
pengukuran kesikuan keramik diperoleh besarnya tingkat error sebesar 43%.
Kata Kunci: Otomasi, Shi-Tomasi, Balai Besar Keramik, Pengolahan Citra Digital,
dan Kesikuan Keramik