Sepatu jenis bertali merupakan jenis sepatu yang memiliki pasar cukup besar hingga sekarang. Mobilitas pengguna yang tinggi serta di dukung oleh hasrat akan kemudahan melakukan sesuatu, terkadang pengguna memaksakan atau memodifikasi penggunaan sepatu. Biasanya ini sering terjadi pada pengguna dengan rentang umur 18-25 tahun, atau didalam fase dewasa awal. Tanpa disadari, jika hal tersebut dilaukan dilakukan secara berulangkali dapat menimbukan trauma pada kaki, bahkan pinggang dan bahu. Beberapa inovasi yang ada di pasaran, seperi magnetic shoelace dan silicone shoelace dinilai masih memiliki kekurangan pada ketahanan dan kekuatan. Tujuan dari analisis terhadap kedua alat bantu ini adalah untuk memberikan standar dalam perancangan alat bantu shoelace yang dapat mempersingkat proses pemakaian sepatu bertali menjadi lebih cepat dan tetap menjaga fitting sepatu terhadap kaki. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif agar dapat mengetahui masalah secara lebih mendalam Selain itu penelitian dianalisis dengan metode komparasi terhadap kedua jenis produk alat bantu shoelace sehingga dapat dihasilkan produk dengan mencapai fungsi yang diharapkan oleh pengguna. Hasil akhir dari perancangan ini adalah dihasilkannya sebuah produk alat bantu yang akan di aplikasikan pada bagian tali sepatu, yang kemudian dapat mempersingkat proses dalam menggunakan sepatu bertali.