Edukasi merupakan faktor penting keberlangsungan hidup yang terus
ditumbuhkan sedari dini. Dari segala macam segmentasi masyarakat berdasarkan
jenjang umur, anak usia dini merupakan target paling optimal untuk mendapatkan
edukasi yang baik. Karakteristiknya yang banyak mengeksplor dan menyerap
informasi baru mampu menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepercayaan diri dalam
belajar. Banyaknya bentuk dan media edukasi untuk anak dapat membantu proses
pembelajaran lebih atraktif dan menarik. Hasil survei pada perancangan produk
edukasi mainan ini menyebutkan 55,3% edukasi lingkungan perihal perawatan
lingkungan yang baik menjadi persentase terbesar, didasari oleh pengenalan
bagian pada tumbuhan. Penggunaan Ruang Terbuka Hijau bagi masyarakat Kota
Bandung menjadi peluang terbentuknya edukasi lingkungan untuk anak sesuai
dengan penggalakan Pendidikan Lingkungan Hidup yang sudah diatur di
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 tahun 2007. Area bermain di RTH
dinilai belum memiliki nilai edukasi langsung bagi anak, hal ini bisa didukung
oleh penerapan metode pembelajaran Montessori yang menekankan pada
hubungan lingkungan - anak - orang tua, serta pembelajaran hands-on dengan
pembentukan persepsi visual dan respon terhadap bentuk. Hal ini mendukung
aspek visual, material, dan edukasi sebagai analisis perancangan melalui metode
SCAMPER dengan pembahasan analisis perancangan menggunakan TOR (Terms
of Reference) dan SWOT. Perancangan produk ini juga mengacu pada kegiatan
anak di RTH khususnya Kiara Artha Park, diikuti dengan data kuisioner
pengunjung.