XYZ Group menghadapi beberapa tantangan utama yang menghambat pencapaian kinerja optimal karyawan. Masalah utama yang dihadapi adalah rendahnya kinerja karyawan, dimana banyak karyawan tidak mencapai standar minimal yang telah ditetapkan. Motivasi kerja karyawan juga menjadi masalah serius, dimana sebagian besar karyawan merasa kurang termotivasi untuk mencapai target kinerja. Selain itu, kompetensi kepemimpinan tidak memenuhi standar perusahaan, dengan nilai kompetensi pemimpin di berbagai tingkatan manajemen berada di bawah yang dipersyaratkan. Budaya organisasi formil yang baru saja ditetapkan pada awal tahun 2022 juga menyebabkan budaya personal menjadi lebih dominan dan terintegrasi secara sistematis dalam kehidupan sehari-hari organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh kompetensi kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap motivasi kerja serta dampaknya terhadap kinerja karyawan di XYZ Group. Dengan memahami hubungan ini, diharapkan dapat ditemukan solusi efektif untuk meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan melalui pengembangan kompetensi kepemimpinan dan penguatan budaya organisasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan populasi seluruh karyawan XYZ Group yang berjumlah 106 orang. Sampel penelitian menggunakan teknik sampling jenuh, dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Adapun data primer didapatkan melalui penyebaran kuesioner lalu di analisis dengan menggunakan metode Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menguji hubungan antar variabel dalam penelitian ini.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa Kompetensi kepemimpinan dan budaya organisasi di XYZ Group memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan. Semakin tinggi kompetensi kepemimpinan dan semakin kuatnya budaya organisasi yang diterapkan, semakin tinggi pula motivasi kerja dan kinerja karyawan. Motivasi kerja juga berperan sebagai variabel intervening yang menghubungkan kompetensi kepemimpinan dan budaya organisasi dengan kinerja.
Kelemahan dalam kompetensi kepemimpinan dan budaya organisasi dapat menurunkan motivasi kerja dan kinerja karyawan, sehingga penting bagi XYZ Group untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan memperkuat budaya organisasi agar motivasi kerja karyawan semakin tinggi dan kinerja karyawan menjadi semakin baik.
Kata Kunci: kompetensi kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi kerja, kinerja karyawan, manajemen sumber daya manusia, perilaku organisasi, PLS-SEM.