Menurunnya minat generasi muda terhadap musik tradisional, seperti angklung, akibat modernisasi dan pengaruh budaya asing, menjadi latar belakang penelitian ini. Media pembelajaran digital, seperti website angklung digital, dirasa mampu menjawab tantangan tersebut dengan mengintegrasikan teknologi dan pelestarian budaya. Penelitian ini dirumuskan untuk menjawab masalah efektivitas desain instruksional, user interface (UI), dan user experience (UX) dalam mendukung hasil belajar siswa di SMPN 2 Pondoksalam. Penelitian ini berfokus pada teori desain instruksional untuk struktur pembelajaran, UI untuk aksesibilitas dan estetika, serta UX untuk menciptakan pengalaman belajar yang nyaman dan relevan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda untuk mengukur pengaruh variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain instruksional memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil belajar, UX berpengaruh signifikan dan dominan, sementara UI memberikan pengaruh positif tetapi tidak signifikan secara statistik. Secara simultan, ketiga elemen desain menjelaskan 57,4% dari variasi hasil belajar siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi desain instruksional, UI, dan UX memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan media pembelajaran yang efektif, mendukung pemahaman siswa, dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pelestarian musik tradisional. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan media pembelajaran digital berbasis budaya untuk pendidikan seni.
Kata Kunci: Angklung digital, hasil belajar, musik tradisional