Industri tekstil dan fashion menghasilkan material sisa produksi dalam jumlah besar, termasuk industri rajut seperti Saung Rajut di Bandung yang menghasilkan 3–5 kg sisa benang dan perca rajut setiap harinya. Material sisa ini umumnya hanya dijual ke pengepul dan dimanfaatkan sebagai isian kasur, boneka, atau pengesat kaki, sehingga pemanfaatannya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah material sisa tersebut menggunakan teknik wet felting dengan perekat alternatif water soluble, serta mengaplikasikan unsur dan prinsip desain serta tren yang sesuai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif berupa studi literatur, observasi, wawancara, dan eksplorasi. Material sisa diklasifikasikan, dikomposisikan, dan diproses menjadi lembaran tekstil eksploratif yang memiliki struktur kuat, fleksibel, dan tampilan visual yang unik. Lembaran yang dihasilkan kemudian diaplikasikan pada busana artwear wanita dengan menonjolkan keindahan visual namun tetap mempertimbangkan fungsionalitas. Hasil ini menunjukkan bahwa teknik wet felting dengan perekat alternatif water souble memiliki potensi untuk mengolah material sisa menjadi produk fashion yang lebih bernilai dan bermanfaat.
Kata kunci: Material Sisa Produksi, Saung Rajut, Benang, Perca Rajut, Wet Felting, Water Soluble, Artwear.