Proyek puncak ini berupaya menggambarkan rasa hampa yang dirasakan oleh penulis akibat perceraian orang tua selama masa kanak-kanak melalui karya seni media campuran. Berdasarkan pengalaman pribadi yang mendalam, karya ini meneliti tema kesedihan, kekosongan, dan aspirasi untuk kebersamaan keluarga yang tidak pernah membuahkan hasil. Dengan menggunakan bahan-bahan seperti kanvas, kawat, tanah liat, daun kering, dan lumut, karya ini menampilkan representasi visual yang mengungkap bekas luka emosional yang tersembunyi.
Teori krisis, teori keterikatan John Bowlby, dan filsafat eksistensial Jean-Paul Sartre berfungsi sebagai kerangka konseptual untuk meneliti dampak psikologis perceraian pada anak-anak. Karya yang diberi nama “Portrait Without Presence” bertujuan untuk berfungsi sebagai ruang reflektif bagi seniman dan pemirsa, menumbuhkan pemahaman tentang bekas luka batin yang sering kali disembunyikan sambil memungkinkan rekonsiliasi dengan masa lalu.
Kata Kunci: Kekosongan, perceraian, masa kecil, mix media, memori, harapan.