Komunikasi terapeutik merupakan bentuk interaksi terencana antara tenaga kesehatan dan pasien yang bertujuan mendukung proses penyembuhan baik secara fisik maupun emosional. aspek komunikasi dalam relasi dokter-pasien di Indonesia belum menjadi fokus utama, sehingga permasalahan komunikasi di bidang kesehatan cenderung terabaikan begitupun dengan perawatan orthodonti cekat memerlukan waktu yang cukup panjang dan kontrol rutin setiap 4-6 minggu. Ketidakpatuhan terhadap jadwal kontrol sering disebabkan oleh kurangnya motivasi pasien, yang dapat menurunkan kualitas perawatan. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi yang efektif menjadi salah satu kompetensi krusial bagi dokter gigi dalam membangun motivasi dan kedisiplinan pasien selama proses perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan komunikasi terapeutik antara dokter gigi dan pasien pengguna orthodonti cekat di Klinik Gigi Dentistime, Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan wawancara mendalam dengan dokter, pasien, serta ahli terapeutik, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokter gigi telah menerapkan tahapan komunikasi terapeutik secara menyeluruh mulai dari tahap pra-interaksi, orientasi, kerja, hingga terminasi sementara yang berdampak positif pada kenyamanan emosional pasien, pemahaman terhadap prosedur, serta kepatuhan dalam menjalani kontrol berkala.
Kata Kunci: Komunikasi Terapeutik, Dokter Gigi, Orthodonti Cekat, Kepatuhan Pasien.