SLB-C merupakan sekolah luar biasa yang diperuntukan bagi peserta didik yang dikategorikan sebagai tunagrahita atau memiliki hambatan intelektual. Namun pada kenyataannya, SLB-C Sumber Sari Kota Bandung tidak hanya mengakomodasi peserta didik dengan kategori tunagrahita tetapi juga autis, down syndrome, ADHD, ADD, dan tunaganda. Selain itu tenaga pengajar di SLB-C Sumber Sari terbilang terbatas, dimana satu guru perlu menangani kondisi siswa yang berbeda dalam satu kelas yang sama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana komunikasi melalui penerapan media pembelajaran yang diterapkan guru pada anak berkebutuhan khusus di SLB-C Sumber Sari pada jenjang SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih satu bulan dan dilakukan kepada empat informan penelitian. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa bentuk media pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada anak berkebutuhan khusus di SLB-C Sumber Sari sangat beragam, diantaranya adalah media grafis, media audio, media proyeksi diam dan media permainan-simulasi. penggunaan media pembelajaran dalam komunikasi yang dilakukan oleh empat guru jenjang SMA pada siswa/i berkebutuhan khusus di SLB-C Sumber Sari termasuk dalam representasi dari empat klasifikasi media pembelajaran menurut Jalinus & Ambiyar.
Kata Kunci: Komunikasi, Media Pembelajaran, Guru SLB