Keterlambatan proyek konstruksi masih menjadi persoalan utama di PT XYZ wilayah Bandung Barat, khususnya pada proyek pembangunan jaringan FTTM. Permasalahan ini dipicu oleh belum terdokumentasinya metode manajemen proyek, komunikasi yang kurang efektif, serta kendala pada pengadaan material dan perizinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kematangan manajemen proyek menggunakan model Kerzner Project Management Maturity Model (KPM3) dan merancang perbaikan tata kelola proyek berdasarkan hasil pengukuran tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui kuesioner self-assessment yang disebarkan kepada manajer proyek dan tim terkait. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk menentukan level kematangan dan menyusun roadmap peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan proyek berada pada level 3 (Singular Methodology), di mana praktik manajemen proyek telah diterapkan namun belum terintegrasi secara optimal di seluruh unit organisasi. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan perlunya peningkatan dalam aspek dukungan manajemen, kompetensi sumber daya manusia, dan integrasi proses agar pengelolaan proyek menjadi lebih efektif dan adaptif. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam upaya peningkatan kematangan tata kelola proyek konstruksi di lingkungan PT XYZ. Kata Kunci: Manajemen Proyek, Keterlambatan Proyek, KPM3, Tingkat Kematangan, Tata Kelola Proyek