Sektor perkebunan karet, sebagai pilar strategis perekonomian Indonesia, menghadapi dinamika kompleks, termasuk fluktuasi harga komoditas dan tantangan operasional. Penelitian ini berfokus pada PT Alam Lestari Nusantara (PT ALN), sebuah perusahaan di sektor ini, yang mengalami penurunan penjualan dan tren kerugian bersih yang memburuk dalam lima tahun terakhir. Kondisi ini diperparah oleh dampak curah hujan tinggi yang menghambat akses jalan, yang secara langsung memengaruhi penjualan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan perusahaan. Pendekatan manajemen strategis digunakan, diawali dengan identifikasi faktor internal dan eksternal melalui analisis Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE). Strategi alternatif kemudian diformulasikan menggunakan Matriks TOWS , dan prioritas strategi ditentukan secara kuantitatif dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Data dikumpulkan melalui wawancara dengan manajemen, dokumentasi internal, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi PT ALN berada di kuadran
Hold & Maintain pada Matriks IE, yang menyarankan strategi stabilitas. Dari analisis QSPM, strategi "Peningkatan Kompetensi dan Diversifikasi Tenaga Kerja" memperoleh skor tertinggi (6.35), diikuti oleh "Pengelolaan Risiko Cuaca dan Fluktuasi Harga" (6.28) dan "Digitalisasi untuk Mengatasi Kelemahan dan Memanfaatkan Peluang" (5.73). Hasil ini memberikan rekomendasi strategis yang terukur dan implementatif bagi PT ALN untuk meningkatkan daya saingnya di pasar.
Kata Kunci: SWOT, IFE, EFE, IE, QSPM