Abstrak : Terminal Leuwi Panjang, yang merupakan terminal Tipe A di Kota Bandung, memiliki peranan yang signifikan dalam mendukung sistem transportasi antarkota dan antarprovinsi. Namun, hasil observasi dan studi lapangan menunjukkan adanya berbagai masalah, seperti penataan ruang yang kurang optimal, tidak adanya batas zona antara area pengantar dan penumpang, serta minimnya fasilitas untuk lansia, termasuk ibu menyusui dan penyandang disabilitas. Oleh karena itu, dilakukan perancangan ulang interior terminal dengan pendekatan Behavior Setting, yang bertujuan untuk mengelompokkan aktivitas pengguna berdasarkan zonasi serta meningkatkan kenyamanan dan efisiensi alur sirkulasi. Metode perancangan yang digunakan mencakup observasi lapangan, wawancara, studi literatur, dan studi banding dengan beberapa terminal Tipe A lainnya. Diharapkan, hasil perancangan ini dapat menghasilkan terminal yang lebih teratur, inklusif, dan menarik minat masyarakat untuk kembali menggunakan transportasi umum sebagai moda utama perjalanan.
Kata kunci : Perancangan Interior, Terminal Bus, Behavior Setting, Terminal Leuwi Panjang, Zonasi Aktivitas, Fasilitas Publik