Bakmi Ponyo merupakan usaha kuliner mikro yang berdiri sejak tahun 2019 di Kota Bandung. Dengan meningkatnya permintaan dan keterbatasan kapasitas gerai saat ini, pemilik usaha berencana untuk membuka cabang baru. Dalam penelitian ini, rencana pembukaan cabang dianalisis dari aspek pasar, teknis dan finansial menggunakan indikator Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP) serta dilengkapi analisis sensitivitas dan risiko untuk mengantisipasi ketidakpastian. Hasil peramalan permintaan menggunakan metode double moving average menunjukkan tren kenaikan rata-rata sampai 10% per tahun. Strategi pemasaran dirancang dengan memanfaatkan media digital. Aspek teknis meliputi pemilihan lokasi di Komplek Gading Regency dengan estimasi kebutuhan tiga tenaga kerja dan proses operasional yang disesuaikan dengan kapasitas permintaan. Dari aspek finansial, dengan MARR 11,55% diperoleh NPV sebesar Rp533.586.851, IRR 80.83% dan payback period 2 tahun. Setelah uji risiko, dengan MARR 19.04%, nilai NPV menjadi Rp392.185.074, IRR tetap dan payback period berubah menjadi 2.2 tahun. Berdasarkan hasil tersebut, pembukaan cabang baru Bakmi Ponyo dinyatakan layak untuk direalisasikan.
Kata kunci: Studi Kelayakan, Bakmi Ponyo, Cabang Baru, Jalan Soekarno Hatta, Analisis Sensitivitas