Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi keluarga prajurit TNI-AD dalam menanamkan nilai pengabdian kepada anak. Pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi, dengan fokus pada pengalaman subjektif anak-anak prajurit yang tinggal di lingkungan asrama militer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang dominan adalah bersifat otoriter atau protective, yang menekankan pada kepatuhan dan minim ruang dialog. Meskipun demikian, terdapat variasi lain seperti pola consensual dan pluralistic yang mencerminkan adanya upaya sebagian orang tua untuk membangun komunikasi yang lebih terbuka dan empatik. Konflik dalam keluarga umumnya muncul akibat rendahnya intensitas komunikasi dua arah dan kurangnya kedekatan emosional antara orang tua dan anak. Pola komunikasi yang sehat tercermin dalam hubungan yang memungkinkan anak mengekspresikan pendapat tanpa tekanan, serta adanya keterlibatan emosional yang seimbang. Interaksi interpersonal yang kuat didukung oleh keteladanan dan pendekatan yang menggabungkan ketegasan dengan empati. Saran yang diberikan mencakup perlunya orang tua menyeimbangkan antara kedisiplinan dan ruang dialog, serta pentingnya program pembinaan komunikasi keluarga dari institusi militer. Selain itu, ruang aman bagi anak untuk berekspresi perlu diperhatikan demi mendukung pembentukan karakter dan pemaknaan nilai pengabdian secara utuh.
Kata kunci: komunikasi keluarga, keluarga militer, nilai pengabdian, pola komunikasi, fenomenologi.