Penelitian dengan judul "Perancangan Karya Media Pembelajaran Guru Sekolah Dasar: Penerapan Sinematografi dan Komunikasi Pendidikan dalam Produksi Video Kemendikbudristek" ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman guru sekolah dasar, terutama mengenai kesesuaian antara tujuan dengan instrumen dari asesmen. Hal ini diperlukan mengingat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Salah satu indikasinya adalah survei yang diadakan CEOWorld Magazine mengungkapkan bahwa pendidikan Indonesia menempati peringkat 70 dari 93 negara dengan indikasi tingkat literasi, tingkat kelulusan, dan persentase rakyat yang mengenyam pendidikan (Wilson, 2024). Perancangan video ini melalui tiga tahap produksi yaitu pra-produksi, produksi, dan pascaproduksi dengan mengimplementasikan teori Komunikasi Pendidikan dan konsep 5C Sinematografi (Cutting, Camera Angle, Continuity, Close-ups, dan Composition) guna membuat video yang menarik, mudah dipahami, namun tetap efektif dalam menyampaikan pesan didalamnya. Efektifitas penyampaian pesan dalam video dilakukan dengan memperhatikan aspek komunikasi pendidikan yang efektif yaitu content, context, dan clarity (Nofrion, 2018). Video pembelajaran ini dapat diakses melalui Platform Merdeka Mengajar yang dikhususkan pada para guru seluruh Indonesia untuk memperdalam pemahaman mereka dan membantu mereka dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan memperhatikan penggunaan konsep sinematografi dan efektifitas komunikasi pendidikan, video yang diciptakan diharapkan dapat mempermudah implementasi Kurikulum Merdeka dalam ruang kelas.