Wayang Orang Sriwedari merupakan seni pertunjukan dari Kota Surakarta. Namun, kurangnya promosi menjadikan minimnya pengetahuan masyarakat terhadap kebudayaan tersebut. Upaya dalam mengatasi tantangan ini dilakukan penyusunan kampanye iklan yang bekerjasama dengan brand besar untuk berpromosi. Menggunakan metode analisis data primer (kuesioner) terhadap 122 responden dan data sekunder (studi literatur). Pemilihan jenis media menjadi dasar strategi visual, dengan media ATL untuk menjangkau audiens lebih luas dan media BTL untuk membangun interaksi langsung. Penerapan strategi promosi mengacu pada pendekatan AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share) dengan media yang di kelompokkan di setiap tahap. Tahap Attention (poster, umbul-umbul, street furniture, Youtube Ads, dan billboard). Tahap Interest (Instagram post dan story, transit advertising, TikTok, Leaflet dan poster). Tahap Search (Instagram Reels, Spotify Ads, website, Google Ads, flyer, brosur, wobbler, floor sticker, dan Twitter Ads). Tahap Action (event dan x-banner). Tahap share (merchandise dan filter Instagram). Implementasi media dilakukan secara bertahap dan terarah agar tercipta alur komunikasi yang efektif. Hasil perancangan yang terstruktur menunjukkan bahwa strategi komunikasi visual mampu meningkatkan kesadaran dan memperluas jangkauan audiens sehingga membantu meningkatkan kunjungan wisata ke Wayang Orang Sriwedari sekaligus mendukung pelestarian budaya lokal.