Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis tidak dapat terhindar dari risiko, baik yang bersifat finansial maupun non-finansial. Seiring pertumbuhan ekonomi dan transaksi bisnis, risiko yang akan dihadapi perusahaan semakin kompleks, sehingga penting bagi perusahaan untuk mengelola berbagai risiko yang mungkin dihadapi. Pengungkapan manajemen risiko merupakan rencana yang dirancang untuk mengelola, mengevaluasi, dan meminimalkan risiko secara terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran dewan komisaris independen, struktur kepemilikan, dan keberagaman gender dewan komisaris terhadap pengungkapan manajemen risiko dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Pengungkapan manajemen risiko diukur berdasarkan standar ISO 31000:2018. Penelitian menggunakan data perusahaan transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2023 dengan teknik purposive sampling sebanyak 95 data observasi dan analisis data panel Eviews-12. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen risiko. Secara parsial, ukuran dewan komisaris independen dan keberagaman gender dewan komisaris berpengaruh positif, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif, sedangkan kepemilikan publik tidak berpengaruh.
Kata kunci: Pengungkapan Manajemen Risiko, Dewan Komisaris Independen, Struktur Kepemilikan, Keberagaman Gender, ISO 31000:2018