Pasar bisnis cloud dan layanan IT B2B di Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Indonesia kini muncul sebagai salah satu pasar cloud publik dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik. Pertumbuhan ini tidak hanya menciptakan peluang besar, tetapi juga meningkatkan intensitas persaingan di industri. Dalam rangka mendukung visinya sebagai Mitra Transformasi Digital Pilihan, Telkomsigma perlu memperkuat keunggulan kompetitifnya. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk mencapai hal tersebut adalah melalui peningkatan proses pengadaan, guna memastikan penyediaan barang dan/atau jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Namun pada praktiknya, proses pengadaan masih menghadapi berbagai hambatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh transformasi digital terhadap proses pengadaan dalam rangka mendorong pencapaian keunggulan kompetitif. Selain itu, penelitian ini juga mempertimbangkan peran faktor-faktor seperti multi-pemasok, kapabilitas digital, serta turbulensi pasar yang turut berkontribusi terhadap pembentukan keunggulan kompetitif.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner online kepada 32 karyawan yang terlibat secara langsung dalam aktivitas pengadaan di Telkomsigma. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan pendekatan eksplanatori untuk menguji hubungan antar variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Squares (PLS).
Hasil menunjukkan tranformasi digital berpengaruh positif terhadap pengadaan, pengadaan berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif, pengadaan sebagai mediasi antara transformasi digital dan keunggulan kompetitif memiliki peran yang signifikan, multi-pemasok berpengaruh positif terhadap kapabilitas digital, dan turbulensi pasar berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif. Sedangkan tranformasi digital, multi-pemasok, dan kapabilitas digital tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keunggulan kompetitif. Terakhir, kapabilitas digital sebagai mediasi antara multi-pemasok dan keunggulan kompetitif tidak memiliki peran yang signifikan.
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur pengadaan dengan penerapan transformasi digital dan multi-supplier untuk meningkatkan keunggulan konpetitif dalam pasar yang memiliki tubulensi yang tinggi. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi perlunya pengembangan digitalisasi dan meningkatkan kapabilitas digital pada proses pengadaan, perlunya membangun kemitraan strategis terhadap pemasok, dan pengoptimalan peran fungsi pengadaan.