Manajemen arus kas merupakan salah satu elemen krusial dalam pengelolaan keuangan anak perusahaan, khususnya dalam struktur perusahaan induk yang memiliki beragam jenis portofolio bisnis. Diversifikasi portofolio seperti connectivity, digital, dan service menimbulkan perbedaan kebutuhan modal kerja, tingkat risiko, serta profil arus kas antar anak perusahaan, yang pada akhirnya menciptakan variasi dalam pencapaian kinerja keuangan. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, serta Quick Ratio terhadap kinerja keuangan anak perusahaan yang diukur dengan Return on Asset (ROA), serta menguji apakah jenis portofolio bisnis berperan sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi data panel dan Moderated Regression Analysis (MRA), dengan data sekunder berupa laporan keuangan 40 anak perusahaan dalam satu grup induk perusahaan selama periode 2014–2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan arus kas (operasi, investasi, pendanaan), dan Quick Ratio anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA. Namun secara parsial, hanya Quick Ratio yang terbukti berpengaruh signifikan secara positif terhadap kinerja anak perusahaan. Selain itu, jenis portofolio bisnis terbukti memoderasi hubungan antara Quick Ratio dan ROA. Penelitian ini memberikan kontribusi orisinal dengan mengintegrasikan pendekatan manajemen kas dan teori portofolio bisnis dalam menganalisis kinerja entitas anak dalam kerangka perusahaan induk. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya manajemen anak perusahaan untuk menyesuaikan strategi pengelolaan kas dan likuiditas berdasarkan karakteristik bisnisnya masing-masing. Adapun keterbatasan penelitian terletak pada belum dimasukkannya variabel keuangan lainnya seperti Average Collection Period (ACP) dan faktor struktural antar entitas dalam grup, yang direkomendasikan untuk dianalisis dalam penelitian lanjutan guna memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai determinan kinerja anak perusahaan.