Industri fast fashion dengan produksi cepat dan massal tren terkini pada harga rendah secara signifikan meningkatkan limbah tekstil, berdampak negatif bagi lingkungan. Dengan 92 miliar pakaian yang berakhir di TPA setiap tahun dan proyeksi peningkatan, terdapat kekurangan informasi komprehensif dan kesadaran publik, khususnya di kalangan anak muda Bandung, tentang bahaya lingkungan ini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, menciptakan akses informasi, dan menyediakan media zine yang efektif bagi kaum muda. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan konsumen fast fashion, pengguna zine, dan kreator zine, serta kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada kesadaran, pembelian impulsif yang didorong oleh harga, tren, dan media sosial seringkali menutupi isu mode berkelanjutan. Zine edukatif yang dihasilkan menampilkan visual menarik, kreatif, dan narasi informatif mengenai dampak fast fashion, yang disesuaikan dengan gaya komunikasi anak muda. Zine ini berfungsi sebagai alat penting untuk menjembatani kesenjangan informasi, mendorong pemikiran kritis, dan membentuk budaya konsumsi fesyen yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, mempromosikan konsep seperti slow fashion, thrifting, dan upcycling, sehingga mengatasi persoalan limbah tekstil dan dampaknya bagi lingkungan.