Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen komunikasi internal dan eksternal dalam program pencegahan dan penanganan kesehatan mental di Telkom University, serta merumuskan model komunikasi yang sesuai untuk mendukung implementasinya. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya isu kesehatan mental di kalangan mahasiswa dan perlunya sistem komunikasi terintegrasi antara pemangku kepentingan dan mahasiswa. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan paradigma konstruktivisme. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap Kepala Bagian Kemahasiswaan, dosen wali, konselor, dan mahasiswa, serta dianalisis menggunakan metode interaktif Miles dan Huberman. Hasil menunjukkan bahwa komunikasi internal telah dirancang secara sistematis oleh DirektoratKemahasiswaan melalui struktur yang melibatkan Wakil Dekan II, Kaur Kemahasiswaan, Kaprodi, dosen wali, dan konselor. Namun, keterbatasan sumber daya dan rendahnya keterlibatan dosen wali menjadi tantangan utama. Komunikasi eksternal dilakukan melalui berbagai kanal digital, namun efektivitasnya masih dipengaruhi oleh literasi digital dan inisiatif mahasiswa. Model komunikasi yang diusulkan mencakup empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, pemantauan & umpan balik, serta evaluasi. Penelitian ini memperkuat teori komunikasi organisasi dan memberikan kontribusi praktis bagi pengembangan sistem komunikasi kolaboratif untuk mendukung kesehatan mental mahasiswa di perguruan tinggi.