Transformasi digital di sektor perbankan mendorong adopsi teknologi Blockchain untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan integritas data. Namun demikian, penggunaan Blockchain juga menghadirkan tantangan baru dalam tata kelola teknologi informasi, terutama dalam aspek keamanan, risiko, dan pengendalian internal. Penelitian ini bertujuan merancang tata kelola Blockchain berbasis ambidextrous IT governance melalui pendekatan COBIT 2019 Tradisional dan Focus Area DevOps guna memperkuat kapabilitas TI di BankCo. Metode yang digunakan adalah Design Science Research (DSR) dengan studi kasus, melalui wawancara semi-terstruktur, kuesioner, dan analisis dokumen internal secara iteratif hingga mencapai saturasi data. Penentuan domain prioritas mempertimbangkan faktor desain COBIT, fokus DevOps, regulasi nasional (POJK No. 11/2022 dan Permen BUMN No. PER-2/MBU/03/2023), serta kajian literatur, yang menghasilkan tiga domain utama, yaitu DSS05, APO12, dan MEA02. Sebanyak 15 rekomendasi strategis disusun dalam aspek people, process, dan technology dengan pendekatan Resource Risk Value (RRV), mencakup prosedur pengamanan smart contract, monitoring risiko otomatis, pembentukan unit Blockchain Governance, dan penggunaan GRC tools. Evaluasi menunjukkan peningkatan kapabilitas dari 3,53 menjadi 4,17 (naik 0,64 poin), yang membuktikan efektivitas pendekatan ambidextrous dalam memperkuat tata kelola Blockchain yang aman, terukur, dan patuh regulasi.
Kata kunci: Ambidextrous Tata Kelola Blockchain, Transformasi Digital, COBIT 2019, DevOps, DSS05, APO12, MEA02 Design Science Research, Studi Kasus, Perbankan