PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai penyedia layanan kereta cepat Whoosh menghadirkan program Frequent Whoosher Card guna meningkatkan loyalitas pelanggan. Namun, proses pembelian dan penukaran kuota pada program ini masih bersifat manual dan belum tersedia secara digital di aplikasi Whoosh, sehingga menimbulkan hambatan dalam efisiensi layanan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain antarmuka fitur Frequent Whoosher agar dapat diintegrasikan dalam aplikasi mobile Whoosh guna mendigitalisasi proses tersebut.Perancangan dilakukan menggunakan metode Design Thinking yang terdiri dari lima tahapan, yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Testing. Informasi kebutuhan pengguna dikumpulkan melalui diskusi dan observasi media sosial, lalu dikembangkan menjadi solusi visual dan alur fitur. Pengujian dilakukan dengan metode User Acceptance Testing (UAT) terhadap enam responden internal dari tim Customer Care KCIC. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fitur memperoleh skor 94,28% dan masuk dalam kategori "Sangat Baik". Selain itu, validasi terhadap kesesuaian fungsi, pengalaman pengguna, dan konsistensi merek menunjukkan hasil positif pada seluruh responden. Dengan demikian, fitur Frequent Whoosher yang dirancang dinyatakan layak untuk diimplementasikan ke dalam aplikasi Whoosh, dan berpotensi mendukung digitalisasi layanan sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna dalam penggunaan layanan kereta cepat KCIC.
Kata Kunci: Desain Antarmuka, Aplikasi Mobile Whoosh, Frequent Whoosher, Design Thinking, User Accepptance Testing