Penggunaan aplikasi mobile oleh lansia dengan kondisi cerebrovascular accident (CVA) seringkali menghadapi tantangan, terutama dalam aspek kenyamanan penggunaan dan aksesibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi UX dan aksesibilitas aplikasi mobile Andal Taspen bagi pensiunan dengan kondisi CVA, serta memberikan rekomendasi perancangan ulang antarmuka aplikasi berdasarkan hasil temuan. Evaluasi dilakukan menggunakan wawancara semi-terstruktur dengan metode think aloud berdasarkan prinsip good design dari Dieter Rams, dan metode contextual inquiry berbasis pedoman WCAG 2.1 untuk menilai aksesibilitas aplikasi, dengan jumlah partisipan sebanyak delapan orang. Hasil evaluasi awal menunjukkan berbagai kendala, seperti kompleksitas navigasi, keterbatasan pemahaman teks dan ikon, serta fitur yang kurang inklusif. Sebagai respons terhadap temuan tersebut, dilakukan perancangan ulang dengan pendekatan design thinking, kemudian dikembangkan menjadi sebuah prototype antarmuka berbasis frontend yang diujikan pada partisipan sebelumnya. Hasil evaluasi pada prototype menunjukkan peningkatan signifikan dalam aspek UX dan aksesibilitas. Dari sisi UX, terjadi kenaikan respon positif secara signifikan, seperti pada indikator user-friendly 78,12%, understandable 66,25%, dan simple 68,75%. Sementara itu, dari sisi aksesibilitas, terjadi peningkatan jumlah partisipan pada indikator kejelasan teks dan ikon (lima partisipan), kemudahan interaksi (lima partisipan), indikator format instruksi (enam partisipan), serta indikator sistem alternatif (enam partisipan). Hal ini menandakan bahwa prototype mampu menjawab sebagian besar hambatan yang sebelumnya dihadapi pengguna. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perancangan ulang aplikasi Andal Taspen berhasil meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas pengguna lansia dengan kondisi cerebrovascular accident (CVA). Dengan pengembangan lebih lanjut, aplikasi ini berpotensi menjadi layanan digital yang lebih inklusif dan ramah lansia.