Perkembangan era digital telah menjadikan data dan informasi sebagai aset strategis yang penting dalam mendukung pengambilan keputusan, peningkatan layanan publik, serta pencapaian tujuan organisasi. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya menunjukkan komitmen dalam pengelolaan data melalui kebijakan Satu Data Indonesia. Namun, implementasi di lapangan masih menghadapi tantangan seperti belum terintegrasinya sistem satu data, pengelolaan pusat data yang belum optimal, keterbatasan sumber daya manusia, serta ketiadaan standar kualitas data dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini mengusulkan penerapan kerangka kerja Data Management Body of Knowledge versi 2 (DAMA-DMBOKv2), dengan fokus pada domain Data Quality Management (DQM), serta menggunakan pendekatan kualitatif dan validasi internal melalui metode Content Validity Index (CVI). Tahapan penelitian meliputi perancangan aktivitas data, penyusunan indikator model Loshin, pemetaan aktivitas DQM, penilaian kematangan data, analisis kuantitatif tingkat penerapan, dan analisis kesenjangan (gap), serta validasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,48% indikator Loshin (75 dari 127) telah terpenuhi, dengan tingkat kematangan kualitas data berada pada level Repeatable (skor 2,9 dari 5). Hasil ini mengindikasikan bahwa pengelolaan kualitas data sudah mulai terbentuk secara berulang, namun belum terdokumentasi dan terstandar sepenuhnya. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini memberikan rekomendasi berbasis Technology–Organization–Environment (TOE) framework untuk meningkatkan kualitas data dan mendorong tata kelola data yang efektif, terintegrasi, serta berkelanjutan di sektor publik.
Kata Kunci:. Tata Kelola Data, DAMA-DMBOKv2, Manajemen Kualitas Data, Model Kematangan Manajemen Kualitas Data Loshin, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya