Congklak merupakan salah satu permainan tradisional warisan budaya Indonesia yang kaya akan nilai edukasi, terutama dalam mengembangkan keterampilan kognitif dan koordinasi motorik. Permainan ini dikenal luas di berbagai daerah dengan nama yang berbeda, seperti dakon di Jawa, maggaleceng di Sulawesi, dan lamban di Lampung. Meskipun memiliki manfaat edukatif dan strategis, minat anak-anak terhadap congklak mengalami penurunan signifikan seiring dengan perkembangan teknologi dan maraknya permainan digital yang menawarkan pengalaman bermain yang lebih menarik dan mudah diakses. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan komunitas Hompimpa, anak-anak saat ini lebih memilih permainan digital dibandingkan permainan tradisional seperti congklak. Selain faktor dari perkembangan teknologi saat ini yang serba canggih, desain dari congklak tradisional yang sudah ada, banyak kurang sesuai dengan preferensi anak – anak saat. Selain itu, terdapat alah satu kendala utama pada biji congklak yang mudah tercecer dan hilang saat bermain, sehingga mengganggu kenyamanan dan kelancaran permainan. Kondisi seperti ini membuat congklak semakin ditinggalkan oleh generasi saat ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini mengusulkan pendekatan inovatif melalui redesain congklak yang mengedepankan aspek fungsionalitas. Inovasi pengembangan dengan adanya sekat penyimpanan biji yang terintegritas secara langsung dengan papannya, dan papannya di rancang bisa dilipat agar lebih portabel dan mudah dibawa kemana mana. Selain itu, pemilihan warna – warna cerah serta motif yang menarik, nantinya akan disesuaikan dengan preferensi anak-anak yang menjadi elemen pendukung untuk meningkatkan daya tarik. Dengan inovasi ini, congklak tidak hanya menjadi lebih praktis dan nyaman digunakan, melalui pendekatan ini diharapkan dapat menjadi produk yang lebih fungsional serta efisien terutama di kalangan pengguna anak – anak.
Kata Kunci: Permainan tradisional, Congklak, Anak – anak , fungsional, Portabel