Tugas akhir ini bertujuan untuk memvisualisasikan isu body shaming terhadap wanita sebagai bentuk pelecehan verbal yang seringkali dinormalisasi dalam masyarakat. Melalui pendekatan film eksperimental dan medium expanded cinema, karya ini dikembangkan sebagai bentuk kritik sosial terhadap perilaku body shaming, dengan mengajak audiens untuk berefleksi, baik sebagai korban maupun pelaku. Karya disusun berdasarkan pendekatan simbolis dan instalatif, menampilkan dua sudut pandang yang ditayangkan melalui dua monitor: perspektif korban dan pelaku. Simbol-simbol seperti cermin cembung, bunga, bathtub, rokok, dan berita koran digunakan untuk memperkuat narasi emosional dan makna mendalam dari karya. Pendekatan ini bertujuan membangun kesadaran akan dampak psikologis body shaming serta memperluas praktik seni kontemporer melalui eksplorasi media yang partisipatif dan non-konvensional.
Kata Kunci: body shaming, wanita, film eksperimental, expended cinema, dan symbol.