Perkembangan industri pariwisata di Bali telah mendorong semakin banyaknya travel agent yang ingin meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen sumber daya manusia. Namun, tingginya perputaran tenaga kerja dan munculnya fenomena turnover intention menjadi tantangan bagi perusahaan dalam mempertahankan karyawan. Peningkatan turnover dalam tiga tahun terakhir menunjukkan perlunya evaluasi mendalam mengenai faktor-faktor internal yang mempengaruhi keputusan karyawan untuk meninggalkan perusahaan.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana kompensasi dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap turnover intention karyawan pada perusahaan travel agent di Bali. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan gambaran mengenai variabel mana yang dominan dalam mempengaruhi tingkat turnover intention, sehingga menjadi dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam memperbaiki kebijakannya.
Metode dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan variabel sekaligus menguji pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap turnover intention. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 118 responden dari perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan bantuan pengolahan data statistik untuk menguji pengaruh variabel kompensasi dan lingkungan kerja secara simultan dan parsial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh negatif signifikan terhadap turnover intention. Variabel kompensasi terbukti memiliki pengaruh lebih dominan dibandingkan lingkungan kerja dalam menurunkan niat karyawan utnuk berpindah pekerjaan. Semakin tinggi pandangan positif karyawan terhadap kompensasi yang diterima, maka semakin rendah kecenderungan turnover intention.
Penelitian ini menegaskan pentingnya perusahaan untuk memperkuat kebijakan kompensasi dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung loyalitas karyawan. Penelitian ini juga memiliki keterbatasan pada jumlah sampel dan ruang lingkup objek penelitian yang terbatas pada perusahaan. Oleh sebab itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk melibatkan lebih banyak perusahaan dengan karakteristik berbeda agar diperoleh hasil yang lebih komprehensif dan generalisasi yang lebih kuat