ANALISIS PENERIMAAN PRODUK E-VOTING MENGGUNAKAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA PEMILIHAN
KEPALA DESA SERENTAK DI KABUPATEN SLEMAN
E-Voting merupakan inovasi dalam sistem pemilihan untuk meningkatkan
efisiensi, transparansi, serta partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Kabupaten Sleman menjadi salah satu wilayah yang telah menerapkan sistem ini
dalam pemilihan kepala desa serentak. Pelaksanaan sistem ini penting, mengingat
perubahan metode pemungutan suara dari konvensional ke digital memerlukan
kesiapan teknologi dan penerimaan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana masyarakat
menerima penggunaan E-Voting. Fokus utama diarahkan pada sejauh mana
kemudahan penggunaan, persepsi manfaat, kepercayaan terhadap sistem, dan niat
penggunaan memengaruhi keterlibatan masyarakat dalam menggunakan sistem ini
secara aktual.
Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Data diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada warga Sleman yang telah mengikuti pemilihan kepala
desa dengan sistem E-Voting. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified
sampling dengan jumlah responden sebanyak 400 orang. Analisis data dilakukan
menggunakan metode Partial Least Square (PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan dan manfaat penggunaan
sistem berpengaruh positif terhadap niat masyarakat untuk menggunakan E-Voting.
Namun, kedua faktor tersebut tidak terbukti memiliki pengaruh langsung terhadap
penggunaan aktual sistem. Sebaliknya, kepercayaan terhadap sistem terbukti
menjadi faktor dominan yang tidak hanya meningkatkan niat penggunaan, tetapi
juga secara langsung mendorong penggunaan nyata E-Voting. Niat penggunaan
juga berperan sebagai penghubung penting yang menjembatani pengaruh dari
faktor-faktor lain terhadap penggunaan aktual.
Temuan ini memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem pemilu
berbasis teknologi dengan menekankan pentingnya membangun kepercayaan
masyarakat terhadap sistem digital. Dengan demikian, diperlukan strategi
komunikasi yang efektif, edukasi publik, serta jaminan keamanan sistem agar
implementasi E-Voting di masa depan diterima secara luas oleh masyarakat.
Kata Kunci: E-Voting, digitalisasi pemilu, penerimaan teknologi, Pilkades,
Sleman, SmartPLS 4.0