Transformasi digital dan persaingan yang semakin ketat menuntut organisasi untuk beradaptasi secara cepat melalui pengelolaan perubahan dan pengetahuan yang efektif. PT Visionet Data Internasional sebagai perusahaan penyedia layanan teknologi informasi di Indonesia menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan Change Management dan Knowledge Management guna meningkatkan kinerja organisasi. Penelitian ini merumuskan masalah mengenai bagaimana Pengaruh Manajemen Perubahan dan Manajemen Pengetahuan terhadap Performa Organisasi dengan kapabilitas Inovasi sebagai Variabel Mediasi. Pertanyaan penelitian difokuskan pada hubungan antara variabel-variabel tersebut dan kontribusi Innovation Capability dalam memperkuat kinerja organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh manajemen perubahan dan manajemen pengetahuan terhadap kinerja organisasi dengan kapabilitas inovasi sebagai variabel mediasi. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatori dengan pengumpulan data melalui survei terhadap karyawan PT Visionet. Pengolahan data dilakukan dengan metode Structural Equation Modeling berbasis varians menggunakan SmartPLS 4, serta analisis Importance-Performance Map Analysis (IPMA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengetahuan berpengaruh positif signifikan terhadap kapabilitas inovasi, sedangkan manajemen perubahan tidak berpengaruh signifikan. Kapabilitas inovasi terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi, serta memediasi secara parsial hubungan antara manajemen pengetahuan dan kinerja organisasi. Namun, tidak terdapat pengaruh mediasi yang signifikan dari kapabilitas inovasi pada hubungan antara manajemen perubahan dan kinerja organisasi.
Secara teoritis, temuan ini memperkuat literatur Knowledge-Based View dan Dynamic Capability, yang menekankan pentingnya pengelolaan pengetahuan dalam mendorong inovasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Pengetahuan yang terkelola dengan baik akan meningkatkan kapabilitas inovasi yang berdampak langsung pada performa organisasi.
Secara praktis, organisasi disarankan untuk memperkuat proses akuisisi dan distribusi pengetahuan, serta memastikan bahwa proses perubahan diarahkan untuk menciptakan inovasi yang relevan. Integrasi antara manajemen perubahan, pengetahuan, dan inovasi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing organisasi di era transformasi digital.