Transformasi digital dalam sektor transportasi umum memerlukan penerapan teknologi mutakhir sebagai upaya untuk mengoptimalkan kinerja serta menjamin keamanan layanan bagi masyarakat. Penelitian ini menganalisis tingkat penerimaan implementasi teknologi pengenalan wajah di PT. KAI DAOP 5 Stasiun Kereta Api Purwokerto menggunakan kerangka kerja Technology Acceptance Model 3 (TAM 3). Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan survei yang dilakukan terhadap 400 responden yang dipilih berdasarkan rumus Slovin. Analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) untuk menguji 17 hipotesis yang berkaitan dengan faktor-faktor penerimaan teknologi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 13 dari 17 hipotesis secara signifikan memengaruhi penerimaan teknologi pengenalan wajah. Niat perilaku menunjukkan dampak terkuat pada perilaku penggunaan dengan nilai T-Statistik sebesar 23.171, diikuti oleh keasyikan komputer terhadap persepsi kemudahan penggunaan dengan nilai 15,088. Variabel persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan terbukti menjadi menentu utama dalam membentuk niat penggunaan teknologi. Temuan ini menegaskan validitas model TAM 3 dalam konteks implementasi teknologi biometrik di sektor transportasi umum Indonesia.
Kata Kunci: Digitalisasi, Model Penerimaan Teknologi 3, Penerimaan Teknologi, Pengenalan Wajah, Transportasi Umum.