Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan fasilitas dan layanan inkubator bisnis yang diberikan oleh
Bandung Digital Valley (BDV) sesuai dengan teori 7S inkubator bisnis dan menggambarkan perkembangan
usaha tenant BDV 2013 berdasarkan Hard Measures dan Soft Measures.Jenis penelitian yang digunakan adalah
kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
berupa wawancara mendalam oleh responden yaitu tiga tenant BDV (Jarvis Store, Kiri Smart Travel, dan Cerita
Perut) dan Executive Director BDV, serta data sekunder berupa observasi dan studi dokumentasi.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa BDV memberikan fasilitas dan layanan 7S inkubator bisnis, dan
menunjukkan keberhasilan inkubator bisnis pada tenant BDV 2013 sebesar 25% yaitu hanya tiga yang mampu
bertahan dan menghasilkan pendapatan dari 12 tenant yang di bina. Diantara responden penelitian ini, sesuai
dengan teori Hard Measures dan Soft Measures, perkembangan usaha tenant paling baik ditunjukkan oleh Jarvis
Store, disusul oleh Cerita Perut dan kemudian Kiri Smart Travel ditinjau dari variabel sales turnover, number of
employee, profitability, securing public funding, dan business network. Sedangkan pada variabel entrepreneurial
competition, customer acquisition and retention, incubation space, client profesionalism, publicity, new
market/product developments, awards, dan contribution to the region, ketiganya memiliki perkembangan yang
sama sesuai dengan industri bisnis digital yang mereka geluti.
Kata kunci: inkubator bisnis, hard and soft measures.