Sebagai perusahaan yang menangani ketenagalistrikkan dimana pelanggannya meliputi seluruh wilayah di
Negara Indonesia, PT PLN harus memperhatikan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat
karena hal tersebut menyangkut kepuasan pelanggan terhadap fasilitas yang diberikan. Dalam
memperhatikan kualitas tersebut, secara umum perusahaan berupaya untuk meminimasi jumlah
gangguan seminimal mungkin. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengendalian kualitas
layanan adalah six sigma. Dimana dalam six sigma memiliki 5 tahap yaitu Define, Measure, Analyze,
Improve, Control (DMAIC) berdasarkan metode tersebut, dalam masalah gangguan padamnya listrik yang
terjadi di PT PLN UPJ Bale Endah didapatkan kerusakan yang menyebabkan adanya gangguan padam
adalah paling banyak disebabkan oleh putusnya pelebur TR (Tegangan Rendah). Yaitu sebanyak 59.64%
dari jumlah pelanggan yang mengalami gangguan padam secara keseluruhan. Hal ersebut dijadikan target
perbaikan sehingga diharapkan dapat mengurangi maksimal 50% pelanggan gangguan padam. Adapun
usulannya adalah dengan melakukan pemeliharaan secara preventif terhadap jaringan listrik, yang
dilakukan secara periodik minimal setiap satu bulan. Selain itu pemeliharaan jaringan dapat dilakukan
diantaranya dengan memeriksa menggunakan amera infra red untuk degradasi material yang disebabkan
oleh panas karena adanya tahanan lisrik, kotoran debu, dibersihkan, dilumasi, disesuaikan, dikencangkan,
diganti tergantung pada keadaan komponen yang ada pada jaringan.
Gangguan Padam, Six Sigma, PLN.