Penelitian ini mengkaji Batik Rifaiyah sebagai bentuk seni rupa Islam lokal yang dipengaruhi oleh ajaran KH. Ahmad Rifa'i di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Batik ini memiliki kekhasan visual dan nilai Islam yang diwariskan secara turun-temurun. Tantangan perkembangan zaman seperti modernisasi, selera pasar dan regenerasi telah menyebabkan permasalahan utama yakni, terjadinya perubahan visual pada motif kontemporer, khususnya pada cara penggambaran fauna yang tidak lagi sesuai dengan pakem klasik Batik Rifaiyah. Perubahan ini menimbulkan pertanyaan mengenai pergeseran nilai dan orientasi pemahaman visual para pembatik terhadap seni rupa Islam yang awalnya berada pada level konservatif bergeser ke level moderat. Untuk mengupas permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi realis melalui observasi, wawancara dengan pembatik dan tokoh Rifaiyah serta dokumentasi motif. Data dianalisis dengan metode kerangka alas limas pemandu kriya dan pendekatan studi komparatif antara motif klasik dan motif kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran orientasi pemikiran dalam memahami hukum tashwir dari pendekatan konservatif menuju pendekatan moderat yang tercermin dari perubahan cara representasi bentuk fauna dalam motif kontemporer. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan desain batik bernilai Islam serta menjadi dasar pengembangan inovasi visual yang adaptif terhadap zaman, tetap kontekstual berlandaskan syariat tanpa kehilangan akar nilai spiritual dan tradisional.